PERSEKUTUAN MEJA MAKAN; MAKAN SIANG BERSAMA SETELAH IBADAH MINGGU

Bagikan ke:

Seperti cara hidup jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 “… berkumpul untuk memecahkan roti…” HKI Missional meyakini bahwa makan siang bersama adalah cara yang tepat mempererat persekutuan dan persahabatan antar-jemaat. Makan bersama adalah sebuah momen yang diciptakan sebagai wadah diskusi saat menikmati makanan yang tersaji. Melalui momen makan bersama ini, diharapkan sesama jemaat bisa saling tegur-sapa dan memperkenalkan diri satu dengan yang lain.

Makan siang bersama ini dilakukan setiap kali setelah ibadah minggu. Hasil dari momen kebersamaan ini dapat dilihat dari makin mempererat persaudaraan dan rasa saling memiliki di antara sesama jemaat. Sehingga, pengenalan tersebut yang melahirkan cinta, kasih, dan keharmonisan di antara jemaat Tuhan yang menikmati momen tersebut.

Bahan makanan yang diperoleh untuk makan siang bersama ini merupakan pemberian dari jemaat yang tergerak memberi (secara online maupun tunai). Setiap hari Jumat admin sosmed Missional akan menginformasikan kebutuhan bahan makanan kepada jemaat. Kemudian, tim konsumsi akan mengordinir bahan-bahan yang diperlukan dan akan dipersiapkan menjadi sajian makanan yang dinikmati bersama setelah selesai ibadah minggu. Dan, menu makanan yang dinikmati seringkali berasal dari hasil panen ladang jemaat, karena Missional tidak membatasi persembahan syukur hanya berupa uang, melainkan bentuk barang (hasil panen apapun) berlandaskan hati yang tergerak untuk memberi dengan sukacita bagi kemuliaan Nama Tuhan.

Harapan besar kami, melalui momen makan siang bersama ini, semua orang yang memberi, menerima, datang ke Missional, dengan sukacita boleh menikmati sajian makanan yang tersedia dan menikmati persekutuan bersama. Dan, kami percaya bahwa gereja bukan hanya sebuah perkumpulan, lebih dari itu, gereja harus dibangun dengan persekutuan yang sehat dan hangat antar sesama jemaat. Dengan demikian, kebersamaan akan melahirkan jemaat yang partisipatif, hati yang terlatih sukarela, dan solidaritas dalam komunitas. To God Be The Glory!

Tiovany Putri Sianturi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *